Minggu, 03 Januari 2016

abstrak atau intisari pada jurnal


CONTOH ABSTRAK 

ATAU INTISARI PADA JURNAL

PERANCANGAN MESIN NOTCHING UNTUK PROSES SHEET METAL FORMING

Franz Norman Azzy

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogakarta
Jl. Kalisahak No. 28, Komp. Balapan Tromol Pos 45, Yogyakarta 55222
Email: azzy.fu@gmail.com


ABSTRACT

Proses pengerjaan pemotongan plat biasa disebut dengan istilah proses press working, yaitu segala proses pengerjaan logam yang menggunakan mesin-mesin press sebagai alat utamanya, yaitu sebagai penggerak atau pemberi gaya. Mesin notching adalah sebuah alat yang digunakan dalam proses pemotongan punch, dengan minimal dua sisi yang terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujauan dalam pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan. Dari pembahasan perencanaan mesin notching diambil beberapa kesimpulan, antara lain yaitu mesin notching memiliki kapasitas 51200 kg dengan pertimbangan gaya pemotongan maksimal pada plat. Adapun komponen mesin notching meliputi rangka, meja, jig pisau, stoper, hidrolik power unit dan actuator hidrolik. Perancangan mesin notching ini memiliki spesifikasi antara lain gaya potong yang dibutuhkan untuk membentuk komponen terbuat dari matrial baja dengan σu = 40 kg/mm2 dan memiliki ketebalan 4 mm. pisau terbuat dari bahan AISI A2 dengan panjang pemotongan 200 mm. komponen hasil perancangan adalah pisau atas, pisau bawah 1, pisau bawah 2, stopper, pengunci, handle pengunci, klem stoper, jig pisau, meja, actuator, rangka mesin.

Keywords: Press Working, Mesin Notching




PERANCANGAN PROSES DIE FORGING
PADA PEMBUATAN KATUP MESIN SEPEDA MOTOR

Jaka Suryanta, Sudarsono, Adi Purwanto

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND

Jl Kalisahak No 28 Yogyakarta, Indonesia, 55222 jaka_surya24@yahoo.com

INTISARI

Proses penempaan logam banyak dipakai pada industri pengolahan logam skala kecil, walaupun tidak tertutup kemungkinan untuk industri besar juga menggunakan teknik tempa dengan alat tempa mekanik. Teknik tempa pada industri kecil biasanya digunakan pada industri kerajinan logam yang membuat suatu bentuk produk baru dari bahan dasar logam. Salah satu produk tempa dalah katup. Katup berfungsi sebagai pengatur udara masuk dan gas pembakaran keluar dari ruang bakar. Katup dimana campuran udara bersih masuk disebut katup hisap (intake valve) dan tempat dimana gas keluar disebut katup buang (exhaust valve).

Pada perancangan memiliki tujuan yaitu merancang die forging untuk pembuatan katup pada mesin sepeda motordan merancang proses manufaktur pembuatan mesin die forging untuk pembuatan katup pada mesin sepeda motor. Open die forging telah menggunakan palu mesin sebagai alat pembentuk. Perancangan menggunakan palu mesin ini, dapat dibuat benda kerja dengan ukuran yang lebih besar. Selain itu, tingkat kepresisian dan bentuk dapat diperoleh dengan lebih baik.

Dari perencanaan dapat di ambil beberapa kesimpulan yaitu Proses desain model die forging dengan proses mendesain benda yang sebelumnya sudah ada untuk melakukan modifikasi atau perubahan kearah yang diharapkan, ada dua metode yang dapat diterapkan, yaitu: Metode CMM (Coordinat Measuring Machine) dan Metode Optical Contour Projector. Komponen hasil perancangan adalah holder guide bus, top plate, die clamp plate, die, guide pin, punch clamp plate, bottom plate, punch. Dalam perencanaan ini yang digunakan el adalah katup yang terbuat dari material alloy tool steel X14H14B sedang ditempa dengan menggunakan sistem cetakan berongga pada suhu 10000 C. Cetakan ( dies ) terbuat dari bahan hot work toolsteel yaitu AISI seri H11. Gaya penempaan yang dilakukan untuk menepa katup adalah 170,3 kg

Kata kunci : tempa, katup, die forging




ALAT BANTU PEGANG FLEKSIBEL UNTUK PROSES PENGGERINDAAN

Mahmud Rijal Arifin, Adi Purwanto, Saiful Huda

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Jl. Kalisahak No. 28 Yogyakarta, Indonesia, 54222
email : m.rijal69@gmail.com

INTISARI

Tujuan dari perancangan alat bantu pegang fleksibel ini adalah untuk mempermudah dalam proses penggerindaan batu mulia menjadi bentuk polyhedron, pengasahan mata bor (dressing), dan untuk penghalusan specimen uji kekerasan. Selain itu perancangan alat ini juga bertujuan untuk menghasilkan suatu alat yang mampu digunakan dalam berbagai macam pengerjaan sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi di pasaran.

Konsep perancangan alat ini adalah dengan menggabungkan konsep kerja dari beberapa alat yang sudah terlebih dahulu ada, kemudian digabungkan dalam satu alat yang mampu disetting untuk beberapa macam pekerjaan. Tenaga penggerak yang akan digunakan pada alat ini adalah tenaga manusia yang kemudian akan diteruskan oleh ulir penggerak untuk mengarahkan benda kerja ke batu gerinda.

Hasil perancangan alat ini adalah desain dan gambar kerja produk alat bantu pegang fleksibel untuk proses penggerindaan. Dari hasil perancangan alat yang telah dilakukan terdapat komponen-komponen utama penyusun alat ini, yaitu : base frame, vertical axle, top frame, axle join, workpiece carrier, dividing head, workpiece holder, thread shaft, horizontal axle, angle pointer, pin, flexible join, chuck drill, dan specimen holder.

Kata kunci : alat bantu pegang, fleksibel, penggerindaan.




PERANCANGAN MESIN WEIGH CHECKER OTOMATIS DENGAN SISTEM PNEUMATIK
BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

Yasir Ismail, Adi Purwanto, Saiful Huda

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Jl. Kalisahak No. 28 Yogyakarta, Indonesia, 55222
Email: ismail.yasir315@gmail.com

INTISARI

                     Pneumatik dan otomasi pneumatik sudah banyak diterapkan dalam dunia industri dan juga dalam kehidupan sehari-hari untuk pekerjaan mekanik sederhana bahkan sistem yang sangat kompleks sekalipun. Pada tugas akhir ini akan dirancang bagaimana komponen pneumatik sebagai elemen akhir kontrol mesin weigh checker untuk menimbang berat infus (500ml) jenis soft bag di PT. Otsuka Indonesia-Lawang. 
                  Mesin weigh checker merupakan alat penimbang dengan menggunakan prinsip teori dari strain gauge dan wheatstone bridge. Untuk pengontrol digunakan sebuah Programmable Logic Controller atau PLC. Metode kontrol pada tugas akhir ini adalah kontrol ON-OFF. Dari hasil analisa dan perhitungan menunjukan bahwa sistem yang dibuat dapat bekerja dengan baik dan memenuhi syarat batas yang diizinkan. Kebocoran pada silinder tidak terlalu berpengaruh pada aksi silinder tetapi hanya akan menimbulkan rugi-rugi pada suplai udara pneumatik.

Kata kunci: pneumatik, weigh checker, infus, PLC, kontrol ON-OFF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar