I.PENDAHULUAN
Computer-aided
design (CAD) atau computer-aided design and drafting (CADD), merupakan satu
bentuk otomatisasi yang membantu perancang untuk memperbaiki gambar,
spesifikasi, dan elemenelemen yang berhubungan dengan perancangan yang
menggunakan efek grafik khusus dan perhitungan program-program komputer.
Teknologi yang digunakan untuk bermacam produk dalam lingkungan dan arsitektur,
elektronik, dan erodinamika (ilmu dinamika udara), teknik otomotif dan desain
produk. Walaupun sistem CAD biasanya tidak selalu menggambar otomatis, biasanya
meliputi pemodelan 3 dimensi dan model operasi simulasi komputer. Sistem CAD
dijalankan melalui PC untuk desain dan pemodelan 2D serta proses drafting,
kemudian dijalankan dan diintegrasikan dengan sistem CAM (Computer Aided
Manufacture) yang disesuaikan dengan format mesin CNC (Computer Numeric
Control) yang akan digunakan.
Perkembangan
komputer untuk tujuan desain dimulai sejak awal tahun 1960 Pada masa
sebelumnya bidang desain menggunakan media kertas gambar dan kalkir dan
dipergunakan di setiap sekolah kejuruan dan industry manufaktur.
Pada tahun 1970 sistem CAD mulai dikenal dan digunakan secara luas, namun pengembangannya masih terbatas pada desain 2D.
Tahun 1980 teknologi solid drawing mulai dikenal dipakai dalam program aplikasi desain CAD (RomulusTM, Uni-Solid Catia).Tahun 1982 Autodesk mengeluarkan aplikasi AutoCad 2D, kemudian tahun 1988 diperkenalkan Pro Eng dengan fitur utama modelling methods dan parameter linked.Awal tahun 1990 dunia mengenal B-rep Solid modeling kernels (aplikasi untuk manipulasi model geometrid topologi objek 3D), aplikasi ini kemudian banyak dikembangkan oleh berbagai perusahaan pembuat aplikasi CAD. Seiring dengan kemajuan jaman mulai bermunculan program aplikasi desain salah satunya Solid Work tahun 1995, Solid Edge tahun 1996, IronCad tahun 1998.
Pada tahun 1970 sistem CAD mulai dikenal dan digunakan secara luas, namun pengembangannya masih terbatas pada desain 2D.
Tahun 1980 teknologi solid drawing mulai dikenal dipakai dalam program aplikasi desain CAD (RomulusTM, Uni-Solid Catia).Tahun 1982 Autodesk mengeluarkan aplikasi AutoCad 2D, kemudian tahun 1988 diperkenalkan Pro Eng dengan fitur utama modelling methods dan parameter linked.Awal tahun 1990 dunia mengenal B-rep Solid modeling kernels (aplikasi untuk manipulasi model geometrid topologi objek 3D), aplikasi ini kemudian banyak dikembangkan oleh berbagai perusahaan pembuat aplikasi CAD. Seiring dengan kemajuan jaman mulai bermunculan program aplikasi desain salah satunya Solid Work tahun 1995, Solid Edge tahun 1996, IronCad tahun 1998.
A.PENGERTIAN
Computer-Aided
Design (CAD)
digunakan secara luas di perangkat yang berbasis komputer yang membantu insinyur
teknik,arsitek, profesional perancangan yang banyak bekerja dengan aktivitas
rancangan.Perangkat otoritas utama geometri dalam proses Siklus hidup Manajemen
Produksi yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Paket yang ada dari
vektor 2 Dimensi berdasarkan gambaran sistem ke permukaan parametrik 3 Dimensi
dan pemodelan perancangan solid.
Computer Aided Manufacturing (CAM) adalah sebuah sistem yang secara
otomatis mampu menghasilkan produk/ benda kerja (finish product) melalui
penggunaan perangkat permesinan yang dikendalikan oleh komputer.
Proses produksi
memerlukan pembuatan perencanaan proses dan penjadwalan produksi, yang
menjelaskan bagaimana suatu produkdibuat , sumberdaya apa yang diperlukan dan
kapan serta dimana sumberdaya ini akan dikirimkan. Proses produksi juga
memerlukan pengendalian dan koordinasi yang diperlukan untuk proses fisik,
peralatan, material, dan tenaga kerja. Dengan CAM, komputer membantu manajer,
insinyur teknik/manufakturing, dan pekerja produksi dengan tugas-tugas produksi
secara otomatisasi. Computer membantu untuk mengembangkan proses perencanaan,
order, dan jalur material, serta memonitor jadwal produksi. Juga membantu
mengendalikan mesin, industri robot,pengujian peralatan, dan sistem yang yang
memindahkan dan menyimpan material di dalam pabrik. Integrasi Computer Aided
Manufacture (CAM) dengan sistem Computer-Aided Design menghasillan proses
manufaktur yang lebih cepat dan lebih efisien. Metodologi ini digunakan di area
manufaktur yang berbeda.Dalam manufaktur sistem CAM, ComputerNumeric Control
(CNC) digunakan untuk melakukan proses permesinan dan perancangan.Di banyak
kasus sistem CAM akan bekerja dengan perancangan CAD yang dibuat di lingkungan
3 Dimensi. Programmer CNC akan menentukan operasi mesin dan sistem CAM yang
akan membuat program CNC. Kompatibilitas sistem CAD/CAM dibatasi untuk
kebutuhan pengenalan kembali konfigurasi bidang kerja bagi sistem CAM. Dengan
kata lain: perangkat lunak CAM biasanya terdapat bersama dengan mesin CNC.
B.RUANG LINGKUP PEMAKAIAN CAD/CAM
·
Arsitektur, Teknik, dan Konstruksi
·
Mekanik
o Automotif
o Penerbangan
o Consumer Goods
o Mesin-mesin
o Bangunan Kapal
·
Electronika dan Listrik
·
Perencanaan Proses Manufaktur
·
Rancangan Rangkaian Digital
·
Aplikasi Perangkat Lunak
II. KEGUNAAN
Kegunaan sistem Computer Aided
Design meliputi
:
·
Pembuatan frame kabel geometri
·
Fitur Parametrik 3D berdasarkan
pemodelan
·
Pemodelan permukaan dengan bentuk
bebas
·
Perancangan perakitan otomatis. Yang
mengumpulkan bagian-bagian komponen
dan/atau perakitan lain.
·
Membuat gambar teknik dari model-mode
yang solid.
·
Pemakaian ulang rancangan
komponenkomponen
·
Memudahkan modifikasi perancanga model dan produksi bermacam versi.
·
Menghasilkan komponen standard
perancangan otomatis.
·
Validasi/verifikasi perancangan
terhadap aturan spesifikasi dan perancangan.
·
Simulasi perancangan tanpa membangun
satu prototipe fisik.
·
Keluaran dokumentasi fisik, seperti
gambar manufaktur, dan pembayaran material yang menggambarkan kebutuhan untuk
membangun produk.
·
Rutin-rutin Impor/Ekspor pertukaran data
dengan paket perangkat lunak yang lain.
·
Keluaran rancangan data secara
langsung untuk fasilitas manufaktur.
·
Keluaran secara langsung prototype
secara cepat atau Mesin Manufaktur secara cepat untuk prototype industri.
·
Mengelola dan memelihara pustaka
bagian bagian dan perakitan.
·
Menghitung bagian-bagian properti
secara masal dan perakitan.
·
Membantu menvisualisasi dengan bayangan,rotasi,
penyembunyian garis, dan lain sebagainya.
·
Parametrik Bi-Directional
(modifikasi dari beberapa fitur yang direfleksikan di semua informasi
bersandarkan pada fitur, gambar, properti masal, perakitan, dan lain
sebagainya)
·
Kinematika, interferensi dan
pengecekan rakitan.
·
Paket komponen elektrik.
·
Pencantuman kode pemrograman dalam
satu model untuk pengendalian dan menghubungkan attribut-attribut model yang
berhubungan.
·
Programmable studi perancangan dan optimasi
D.Teknologi Perangkat Lunak Untuk
CAD/CAM
Perangkat lunak
untuk sistem CAD/CAM dikembangkan pertama dengan bahasa pemrograman komputer
seperti Fortran, tetapi yang dikembangkan dengan metode pemrograman
berorientasi objek secara radikal telah banyak mengalami perubahan.
Pengembangan pemodelan berdasarkan fitur parametrik modern dan sistem permukaan
bentuk bebas dibangun dengan bahasa pemrograman C, modul-modul dengan API nya
sendiri
E.Teknologi Perangkat Keras dan
Sistem Operasi CAD/CAM
Saat ini banyak
stasiun kerja komputer seperti window yang berbasis PC; beberapa sistem CAD
juga bisa dijalankan di sistem operasi UNIX atau LINUX. Untuk perancangan
produksi yang agak komplek , diperlukan mesin-mesin dengan kecepatan tinggi
(dan mungkin memerlukan banyak) CPU dengan sejumlah besar RAM lebih
direkomendasikan. Interface manusia dan komputer melalui satu mouse komputer
tetapi bisa juga melalui satu pen dan digitizing tablet grafik. Manipulasi dari
gambar model pada layar bisa juga dilakukan dengan menggunakan
spacemouse/spaceball. Beberapa sistem juga mendukung stereoscopic glasses
untuk gambar model 3D.
Ada 2 tipe
perangkat lunak CAD (computer aided design). Perangkat lunak perancangan 2
Dimensi memungkinkan perancang untuk merancang bentuk dengan sangat dibatasi
properti 3 Dimensi .
1. Menggambar
model 2 Dimensi menggunakan perangkat lunak rancangan TechSoft 2D.
2. Setelah
rancangan dilengkapi, maka gambar akan diproses. Mengubah gambar menjadi lebih detail pada serangkaian koordinat
X, Y, dan Z. Pemrosesan harus sudah diletakkan sebelum mesin CNC memotong
rancangan dari material. Ketika mesin CNC membentuk material pemotong
berdasarkan kordinat, secara berurutan sampai bentuk yang diinginkan.
3. Perangkat
lunak CAD/CAM memungkinkan perancangan untuk rancangan manufakturnya pada satu komputer dari pada membuat yang
sebenarnya. Pengujian rancangan menggunakan perangkat lunak ‘Simulasi’(
perangkat lunak ‘CAD/CAM Design Tools’).
Ketika rancangan dijalankan melalui
perangkat lunak simulasi, komputer menampilkan proses manufakturing pada layar.
Juga mengecek apakah rancangannya sudah bisa dimanufaktur dengan sukses atau
tidak. Banyak rancangan yang diubah sebelum bisa dibuat oleh mesin CNC.
4. Setelah
semua pengujian dan perbaikan untuk rancangan dilakukan, terakhir
dilakukan manufaktur.
Dua prinsip
utama obyek CAD (Computer Aided Design) adalah :
1. Menambah produktivitas hasil
rancangan
2. Menghasilkan informasi, graphical
numerical, dan tekstural yang diperlukan untuk manufaktur
Tujuan pertama
meliputi pemakaian komputer untuk mensimulasikan rancangan produk dan dapat
dianalisa dan diuji. Diagram diatas (gambar 1) menunjukkan CAE dan CAD menjadi
lebih tidak dapat dipisahkan sebagai tingkatan siklus produksi.Output dalam
bentuk grafis/gambar dengansecara langsung dari masukan yang disediakan seorang
ahli/insinyur. Simulasi komputer seringkali sebagai nilai tambah, atau
penggantian yang tepat, konstruksi model fisik untuk pengujian . Output dari
proses CAD sering disesuaikan untuk interface dengan sistem CAM.
INTERFACE ANTARA CAD DAN CAM
`Hasil dari
phase CAD adalah analisa dan pengujian produk oleh komputer diberikan dengan
model geometrik dalam rancangan Database. Model-model ini menyediakan input
dimana perencanaan manufakturing secara terinci dibuat.Dari gambar teknik,
program APT dibuat dengan pertama kali menggambar bagian secara geometrik dan
kemudian alat digerakkan yang diperlukan untuk memotong bagian-bagian. Program
APT dikompile pada satu komputer, outputnya adalah control tape/pita
perekaman/disk. Alat perekaman pengendali kemudian disisipkan dalam peralatan
mesin elektronik numerical control untuk unit pengendali yang menghasilkan
urutan instruksi dimana peralatan dapat menghasilkan bagian-bagiannya .
Keuntungan CAD dibanding Manual
1.
Kualitas gambar konstan, tidak terlalu tergantung pada skill penggambar sebagaimana gambar manual.
2.
Relatif lebih akurat dan cepat
pengerjaannya karena menggunakan komputer.
3. Dapat diedit, ditambah-kurang tanpa harus
memulai dari awal.
4.
Dapat menjadi data base yang menyimpan berbagai informasi penting yang dibuat oleh drafter dan dapat diakses
langsung oleh pengguna lain.
5.
Dapat dibuat library untuk komponen-komponen standar atau komponen yang
digambar/ dipergunakan berulang-ulang dalam gambar (misalnya: baud, mur,
simbol-simbol,dll.)sehingga mempermudah dan mempercepat dalam proses pembuatan
gambar.
6.
Lebih mudah dan praktis dalam dokumentasi, duplikasi, dan penyimpanannya.
7.
Dapat dibuat dengan berbagai warna sehingga lebih menarik dan mudah dipahami.
Manfaat dan keunggulan dari teknologi CAD/CAM yang
dapat menciptakan
keunggulan bersaing adalah sebagai berikut :
• Respon cepat
Perusahaan-perusahaan yang banyak kehilangan order
karena keterlambatan pengiriman dapat memanfaatkan teknologi CAD/CAM untuk
mempercepat proses disain dan siklus manufaktur. Biasanya keterlambatan
bersumber pada pembuatan gambar yang lama, uji prototipe, proses pemberitahuan
perubahan produk dan lain-lain, dalam hal ini kita
dapat mengandalkan CAD/CAM
untuk mempercepatnya. Sebagai contoh, jika test
prototipe/produk yang menjadi masalah kritis maka CAD dapat mempercepatnya
dengan membuat simulasi komputer.
• Disain
manufaktur yang lebih fleksibel dan besar.
. Secara
tradisional proses produksi dilakukan dengan 2 macam mesin yaitu
General
Purpose Machine untuk produksi batch dan Dedicated Machine untuk
produksi masal. Produksi batch memungkinkan fleksibilitas yang tinggi,
tetapi mengakibatkan biaya produksi per unit yang
tinggi untuk operasi. Sedangkan produksi masal menyebabkan biaya produksi per
unit lebih murah tetapi menghilangkan fleksibilitas. Dengan CAD/CAM dan Flexible Manufacturing perusahaan akan memperoleh keduanya
yaitu fleksibilitas disain produk dan biaya produksi per unit
yang lebih murah seperti pada produksi masal. Dalam cara tradisional,
memproduksi produk yang rumit dan beragam akan meningkatkan biaya produksi per
unit. Dengan komputer ditugaskan untuk menangani kerumitan ini tidak menjadi
masalah lagi, komputer akan melakukan pengelompokkan suku cadang yang
mirip/sama didalam database secara otomatis sehingga biayaproduksi per unit
dapat tetap ditekan serendah mungkin.
• Meningkatkan
mutu produk dan menurunkan biaya produksi per unit.
. Mutu
dan kehandalan produk akan ditingkatkan secara tajam dengan teknologi CAD/CAM,
apalagi dengan dikembangkannya “Solid Modelling” dan “Parametric Design”
didalam CAD/CAM. Hasil akhir dari proses produksi lebih rapi, lebih ergonomis
meningkatkan kepercayaan terhadap kekuatan struktur bangunan dan lain-lain. Dan
juga membuat produk akhir menjadi lebih ringan,kompak, hemat energi, kinerja
yang tinggi dan mekanisme mesin yang lebih sederhana sehingga dapat menurunkan
biaya produksi per unit dalam jangka panjang.
• Mengurangi
kebutuhan untuk membuat prototipe fisik.
. Perusahaan-perusahaan
biasanya mendisain dan membuat suatu produk berulang kali agar memperoleh
pengalaman memproduksi agar dapat menghasilkan produk yang memuaskan.Seringkali
sampai puluhan kali dibuat prototipe fisik dalam proses pembuatan produk, juga
kadang-kadang pelanggan diperbolehkan untuk melakukan beberapa test produk.
Produk seperti bangunan, jembatan, satelit, pemacu jantung dan lain-lain harus
dibuat secara benar dan sempurna pada waktu pertama kali, produk lain seperti
kapal terbang sangat mahal jika dibuat prototipe fisiknya. Tetapi tetap
kebutuhan terhadap prototipe tidak dapat dihilangkan, hanyalah prototipe yang
dibutuhkan berkurang jauh sebelum produksi penuh dilaksanakan, sehingga
menghemat waktu dan biaya. Keempat teknologi dasar dari CAD/CAM yang sudah dibahas diatas dapat menghilangkan dan
mengurangi kebutuhan untuk membuat prototipe tradisional. Basis Data dari
kinerja yang lalu dan terbaik dapat dimanfaatkan, juga pemanfaatan simulasi
grafik, juga simulasi matematis untuk pembuatan bangunan dan prototipe
matematis dengan komputer akan mengurangi
kebutuhan untuk membuat prototipe fisik. Simulasi komputer dapat bekerja
jauh lebih cepat dan murah dan mendekati ketepatan yang tinggi seperti produk
nyata, dan kadan-kadang simulasi komputer merupakan satu-satunya cara
sebelummemproduksi produk akhirnya. Keuntungan yang lain simulasi komputer
adalah kadang-kadang dapat memaksa para ahli untuk mencoba mengerti secara
fisika apa yang terjadi dibalik kinerja
produk.
•Efisiensi
penggunaan ahli yang langka
. Kelangkaan
ahli untuk bidang-bidang tertentu kadang-kadang menghambat kemajuan perusahaan.
Setiap profesi seringkali sangat sulit dicari. Kadang-kadang terlintas dalam
pikiran akan dibuat suatu aplikasi seperti “Expert System”,
tetapi mencari ahli dalam pembuatan program Expert System sama sulitnya dengan mencari ahli yang
dibutuhkan oleh perusahaan itu sendiri, dan biayanya juga tidak murah. Juga
mencari ahli yang mau ilmunya ditransfer kedalam Expert System juga sangat
sulit. Selain itu waktu yang dipergunakan sehari-harinya oleh para ahli paling
hanya 2 jam untuk pekerjaan engineering tersebut, sisanya dipakai untuk urusan
meeting, menulis laporan, mencari informasi, perjalanan, menjawab telpon,
mempelajari ilmu baru dan lain-lain. Dalam kondisi semacam ini, strategi yang
harus diambil adalah dengan mengambil keterampilan-keterampilan praktis para
ahli tersebut untuk dimasukkan kedalam CAD/CAM agar dapat dikerjakan oleh para
juniornya. Jadi tidak perlu harus seniorterus menerus. Sebagai contoh, standar
elemen disain sangat mudah dibangun dan dimasukkan kedalamCAD/CAM. Jika para
disainer seniornya membangun basis datauntuk CAD/CAM, maka para disainer
Junior dapat menggantikan pekerjaan senior nya dengan hasil yang sama bagusnya.
Tentunya untuk yang paling rumit tetap harus senio nya yang turun tangan.
Aplikasi
Teknologi CAD/CAM
Aplikasi dari teknologi CAD/CAM sangat luas, karena
kemampuan komputer
grafik ini sangat dibutuhkan untuk berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
memanfaatkan gambar sebagai alat untuk menyampaikan
informasi kepada orang lain. Dibawah ini akan diberikan beberapa contoh
aplikasi CAD/CAM :
• Industri
penerbangan dan CAD/CAM
. Teknologi
CAD/CAM memberikan andil yang sangat besar dalam industri pesawat terbang. Dari
disain pesawat terbang, simulasi pesawat terbang untuk melatih para pilot, alat
navigasi udara dan radar, mengurangi pekerjaan kru pesawat, mempercepat
produksi pesawat terbang danlain-lain semua mempergunakan teknologi CAD/CAM
ini.
• Industri
otomotif
. Dalam industri otomatif CAD/CAM banyak sekali
memegang peranan. Hampir setiap komponen mobil didisain dengan CAD/CAM. Yang
terakhir adalah aplikasi Navigasi Komputer untuk mobil, dimana alat tersebut
dapatmemberikan informasi peta jalan disuatu kota dan dapat memberikan rute
paling efisien untuk menuju suatu tempat. Dan juga dapat memberikan informasi
jalan-jalan yang sedang macet.
•Analisa dinamis
dan simulasi komputer untuk sistim mekanik
. Dalam
aplikasi ini kita dapat melihat unjuk kerja suatu kendaraan atau sistim mekanik
di layar komputer sebelum prototipe yang mahal harganya dibuat.
•Disain CAD/CAM
untuk elektronika
. Terutama
dalam pembuatan chip IC (Integrated Circuit) CAD/CAM memegang peranan yang
sangat penting. Secara teknik manual disain IC hanya dapat dilakukan untuk
chipyang mengandung 20-30 transistor, tetapi dengan bantuan CAD/CAM maka dapat
di disain chip yang mengandung sampai jutaan transistor.
•Disain CAD/CAM
untuk alat olahraga
. Disain
raket tenis dapat menggunakan teknologi
ini. Dengan menggunakan analisa elemen hingga dapat diperlihatkan apa yang
terjadi kepada raket dan pemain tenis pada waktu bola tenis memukul senar dari
raket tenis. Dalam disain kapal boat dapat diperlihatkan aerodinamisnya,
faktor pengaruh cuaca terhadap kapal
boat, benturan ombak, mobilitas dan tingkat keamanannya.
•Disain CAD/CAM
untuk konstruksi bangunan
. Dengan
CAD/CAM kita dapat merancang konstruksi
bangunan. Misalkan mendisain suatu jembatan, dapat diberikan suatu beban di layar komputer dan komputer
akan memperlihatkan akibat dari beban tersebut, seperti lendutan, gaya, momen,
penurunan fundasi dan lain-lain. Dapat juga diperlihatkan sampai beban berapa
konstruksi tersebut akan runtuh. Kita juga dapat memberikan beban horizontal
seperti akibat dari gempa bumi dengan kekuatan berapa skala richter.
•Disain
CAD/CAM untuk pembuatan Mold
.
Aplikasi CAD/CAM dalam mendisain Mold. Sebuah pabrik sepatu dan sebuah pabrik
velg racing membutuhkan Mold untuk memproduksi produk-produk tersebut. Sebelum
menggunakan CAD/CAM Mold tersebut dibuat secara manual dengan mempergunakan
mesin bubut dan milling biasa. Presisi yang tinggi dari Mold dibutuhkan sekali
untuk produk velg racing, tetapi untuk sepatu toleransi nya agak longgar.
Dengan CAD/CAM akan dihasilkan Mold dengan presisi yang sangat tinggi.
COMPUTER
INTEGRATED MANUFACTURING
I.PENDAHULUAN
Konsep dasar Computer
Integrated Manufacturing (CIM) telah dimulai sejak tahun 1970-an, dimana
muncul paradigma baru bahwa terdapat subuah kebutuhan untuk mengintegrasikan
seluruh komponene sistem manufaktur. Secara ringkas, CIM merupakan konsep /
filosofi untuk mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis (marketing, design,
distribusi, dan lain-lain) dengan fungsi otomasidi dalam sebuah sistem
manufaktur. Fungsi otomasi yang dimaksud adalah integrasi otomasi proses dengan
komunikasi data yang menggunakan jaringan komputer. Konsep arsitektur dasar
dari CIM dapat disarikan dari CIMOSA (Compute Integrated Manufacturing Open
System Architecture) yang ditujukan untuk menunjukkan ruang lingkup
integrasi dan kebutuhan manajemen perubahan untuk implementasi konsep CIM.
CIM bukan merupakan sebuah upaya untuk
mendirikan pabrik yang terotomasi penuh tanpa intervensi sama sekali oleh operator,
melainkan upaya untuk melakukan perbaikan sinergi dari komponen-komponennya
secara terus-menerus. Sesuai dengan semangat otomasi dari CIM, maka
komponen-komponennya pun didominasi oleh perangkat yang dibantu oleh penggunaan
komputer sebagaimana gambar di bawah ini:
Komponen manufaktur dalam gambar
tersebut dapat diperluas dengan penggunaan AGV (Automated Guided Vehicle)
ataupun komponen-komponen lain yang bersifat otomatis. Meskipun komponen yang
dimiliki belum otomatis, tetapi tujuan umum dan operasional penggunaan paling
tidak disetarakan dengan komponen yang sejenis/setara. Komponen manufaktur
tersebut perlu berbagi database dengan format yang sama, karena masing-masing
peralatan dibuat oleh perusahaan yang berbeda. Perlu ada kesepakatan besar
untuk menyatukan bahasa program dan platform database yang sama tetapi
hal ini akan terkendala dengan kepentingan bisnis perusahaan.
Di sisi lain, berbagai filosofi dalam
pengembangan sistem manufaktur telah muncul mulai FMS sampai dengan Virtual
Manufacturing. Persoalan mendasar yang dialami adalah bagaimana mengadopsi
berbagai filosofi tersebut ke dalam teknis rancang komponen sistem
manufaktur. Penyederhanaan konsep perlu dilakukan agar tujuan dasar dari setiap
filosofi dapat diserap dalam rancangan teknis sistem manufaktur berbasis CIM,
di samping rincian pemetaan sub-sub komponen yang menunjang aspek design,
perancangan proses, dan fungsi lainnya dalam komponen sistem manufaktur
pembentuk CIM.
Perancangan dan Implementasi CIM
memang (dan seharusnya) tampak begitu kompleks karena melibatkan berbagai
fungsi bisnis dari hulu (interaksi dengan pemasok) sampai hilir (interaksi
dengan customer), dan juga level otomasi dari level operasional (sensor,
actuator, PLC, dan proses lainnya) sampai dengan level manufacturing
planning dan execution serta level business strategy.
Persoalan utama yang dihadapi adalah integrasi komponen yang memiliki bahasa
program dan platform database yang berbeda, mahalnya alat yang
menyediakan sistem CIM yang lengkap, tantangan mengembangkan kondisi yang ada,
menjadi sitem CIM lengkap, data sharing, dan accessibility antar
departemen, manajemen perubahan dan juga pengadaan serta pemasangan (attachment)
peralatan sistem baru. Berbagai persoalan tersebut sebaiknya direduksi dengan
pembatasan tujuan atau ruang lingkup ataupun implementasi bertahap (misal per
fungsi bisnis) sebagaimana digambarkan dalam contoh strategi implementasi
berikut.
Berdasarkan luasnya ruang lingkup dan
kebutuhan analisa integrasi yang mendalam, maka sebetulnya peluang riset dalam
bidang inipun cukup banyak. Beberapa literatur (buku, jurnal, artikel lain)
umunya masih mengajukan wacana-wacana strategis yang luas, bukan detail, teknis
dan mendalam (in-action). Meskipun demikian metodologi yang ditawarkan
perlu diacu sebagai referensi awal penelitian yang akan dilakukan.
Penelitian tersebut dapat dilakukan melalui
studi kasus di perusahaan tertentu (termasuk UKM) ataupun perusahaan dummy (
dianggap akan didirikan/ Greenfield).
Topik-topik penelitian tersebut dapat
dikembangkan menjadi perancangan model melaui rancangan general KPI, modular
unit pembentuk sistem maupun optimasi pemilihan komponen pembentuk system
manufaktur berbasis JIT ataupun berbagai filosofi sistem manufaktur. Tentunya
secara keseluruhan tetap harus dikendalikan oleh kerangka pembentukan CIM yaitu
integrated, flexible, dan efficient. Perancangan strategi
perubahan dari CIM level saat ini menuju peningkatannya juga merupakan isu
menarik yang perlu dikembangkan serta peluang perluasannya ke sektor jasa.
Referensi
Groover, Mikell. P. 2001. Automation,
Production system, and Computer-Integrated
Manufacturing,2nd
edition, Prentice Hall, New Jesery
Lindsrom, V & Winroth, M. 2010. Aligning
manufacturing Strategy and Levels of Automation:
A case study, Journal of Engineering and Technology Management 27, 148-159
Ang, C.L. 1898. Planning and Implementing
Computer Integrated Manufacturing, Computers in Industry 12, 131-140
Kumar, K.D,et.al.2005. Computers in
Manufacturing: towards successful implementation of integrated automation
system, Technovation 25,477-488
SIM (SISTEM
INFORMASI MANUFAKTUR)
I.PENDAHULUAN
Definisi
sistem informasi manufaktur
Manufaktur, dalam arti yang paling luas,
adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi :
perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐tahap proses dimana produk
tersebut dibuat. Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang
kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan
produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan,
perancangan proses, production control, pengiriman material, support service,
dan customer service.
Sistem
Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung
manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur
produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan
output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi
seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk
memproduksi barang atau jasa. Ruang lingkup sistem informasi manufaktur
meliputi Sistem perencanaan manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja,
Rencana kebutuhan bahan baku dan Sistem pengendalian manufaktur.
JENIS-JENIS
MODEL
Ada empat jenis dasar dari model, antara lain :
Model
Fisik : Adalah penggambaran tiga dimensi dari
kesatuannya. Dalam beberapa hal, model ini berukuran lebih kecil dari pada
objek yang diwakilinya. Sebagai contoh adalah mainan anak-anak, seperti boneka
dan pesawat terbang mainan, dan prototype rancangan yang digunakan oleh
perancang mobil. Beberapa model mempunyai ukuran yang sama seperti entity-nya,
dan beberapa diantaranya ada yang lebih besar. Ilmuwan mungkin akan menggunakan
model fisik telinga manusia yang lebih besar ketika ia mempelajari masalah
penyakit tuli, misalnya. Model fisik dapat memenuhi tujuan yang tidak dapat
dipenuhi oleh sesuatu yang nyata; bayi tidak dapat dipakai sebagai cetakan untuk
pembuatan boneka, pembuat mobil sangan sulit menggunakan mobil asli untuk
pencetakan mobil menurut idenya. Dari keempat model yang ada, model fisik
mungkin merupakan model yang mempunyai kegunaan paling sedikit bagi manajer
bisnis. Biasanya, manajer tidak perlu melihat sesuatu dalam bentuk tiga dimensi
untuk memahami dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Model
Naratif : Adalah sebuah jenis model yang
digunakan manajer tiap hari, yang dianggap sebagai model. Model Naratif
menjelaskan entity (kesatuan)-nya dengan kata lisan atau tertulis. Pendengar
atau pembaca dapat memahami entity dari narasi tersebut. Semua komunikasi lisan
dan tertulis adalah model naratif, sehingga menjadikannya jenis yang paling
populer. Dalam bisnis, informasi tertulis dari komputer dan informasi lisan
dari sistem komunikasi informal merupakan contoh dari model naratif ini.
Model
Grafis : Jenis model lain yang tetap dalam
penggunaannya adalah model grafis. Model grafis mewakili entity-nya dengan
abstraksi garis, symbol dan bentuk. Ia seringkali disertai dengan penjelasan
naratif. Model grafis digunakan dalam bisnis untuk menyampaikan informasi. Banyak
laporan tahunan mengenai pemegang saham perusahaan terdiri dari grafik berwarna
untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada manajer.Keberadaan software grafik khusus untuk
mikrokomputer sekarang ini lebih difokuskan perhatiannya pada penggunaan grafik
dalam pemecahan masalah. Model grafis juga digunakan dalam perancangan sistem
informasi. Banyak dari peralatan yang digunakan oleh analis sistem dan
programmer adalah bersifat grafis. Yang paling terkenal dari model ini adalah
flowchart (kartu pencatat masuk keluarnya barang). Simbol flowchart mewakili
proses yang akan dilakukan dan juga mewakili file input dan output. Analis
sistem dan programmer menggunakan flowchart untuk membantu memahami sistem
maupun untuk
Model
Matematis : Model Matematis digunakan dalam pembuatan
model bisnis, segala rumus matematika atau persamaan adalah model matematis.
Banyak model matematis yang digunakan oleh manajer bisnis bersifat lebih
kompleks dari pada yang digunakan dalam pelajaran matematika di perguruan
tinggi. Sebagai contoh, rumus yang digunakan untuk menghitung break-even point
(titik impas) adalah hanya :
BEP = TFC
P-C
Disini TFC adalah total biaya tetap (fixed
cost), P adalah harga penjualan per unit, dan C adalah biaya variabel unit
(variable cost). Model titik impas hanya menggunakan satu pertanyaan. Beberapa
model matematis menggunakan sejumlah persamaan, seringkali sampai ratusan
bahkan ribuan. Model perencanaan pendanaan yang dikembangkan oleh Sun Oil
Company, selama tahun awal penggunaan MIS, menggunakan sekitar 2.000 persamaan.
Dengan menggunakan model yang begitu banyak mengakibatkan mereka menjadi
bingung dan sulit menggunakannya. Sekarang ini cenderung digunakan model yang
lebih kecil yang hanya dimaksudkan untuk membantu manajer dalam memecahkan
masalah khusus.
Karena
bahasa matematika bersifat universal, model matematis tidak mengenal wilayah
geografi. Siapa saja yang memahami bahasa dan mengetahui arti simbolnya akan
dapat mengerti model tersebut. Inilah salah satu kelebihan model matematis.
Kelebihan lainnya adalah ketepatan hubungan diantara bagian dari suatu objek
dapat di deskripsikan. Matematika dapat melakukan pengekspresian hubungan
dengan lebih banyak dari pada yang dapat dilakukan oleh dua dimensi model
grafis atau tiga model fisik. Bagi ahli matematika dan manajer bisnis, yang
mengetahui kekompleksan sistem bisnis, kemampuan multidimensional dari model
matematis ini merupakan aset yang besar.
SISTEM PEMROSESAN
MANUFAKTUR
Sistem Informasi Manufaktur (SIM) termasuk
dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIM
lebih menekankan kepada informasi-informasi yang terkait dengan proses produksi
yang terjadi dalam sebuah produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output
barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
1.Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data
eksternal, data internal merupakan data intern system keseluruhan yang
mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini
meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya
Data
Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan
pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
2. Sub sistem
input
Sub sistem input
terdiri dari:
Sistem informasi
akutansi
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data
intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan
transaksi perusahaan dengan pemasoknya.
Tugas
pengumpulkan data yang menjelaskan operasi produksi paling dilaksanakan dengan
menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi memasukan data kedalam
terminal dengan mengunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan
keyboard. Media tersebut peling sering berbentuk dokumen dengan bar codes yang
dapat dibaca secara optis. Media lain meliputi dokumen dengan tanda pensil yang
dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang
dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut dditrnsmisikan
kekomputer pusat untuk memperbaharui data base.
Sub sistem Industrial Engineering
Industrial Engineering(IE) merupakan analisis
sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat
saran-saran perbaikan. Bagian penting IE melibatkan pengaturan standart
produksi suatu unsur penting dalam menerapkan managemant by exception diarea
manufaktur.
Sub sistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur membuat
manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai
sumber-sumber pekerja, material dan mesin.
Informasi pekerja
Manajer
manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para
pekerja perusahaan. Jika para pekerja memilih unutk berserikat suatu kontrak
menjelaskan harapan dan kewajiban baik perusahaan maupun serikat.
Sistem formal
Manajemen
manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja
yang dikirimkan kedepatrtemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia kemudian
mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menghubungakan
pelamar.
Sistem informal
Arus
informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat
informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan penyelia mereka.
3. Sub Sistem Output
Adalah
informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi
:
Sub sistem
produksi
Adalah
segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja
Sub sistem
persediaan
Subsistem
persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain‐lain
berdasarkan hasil pengolahan data dari input
Sub sistem
kualitas
Adalah
semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja,
maupun pemilihan supplier
Sub sistem biaya
Tujuan
perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil
penjualan produknya.
Sub
sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
-
Biaya Pemeliharaan
Biaya
pemeliharaan / biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya
tahunan
dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
-
Biaya Pembelian
Mencakup
biaya‐biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp,
biaya
sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
PENGENDALIAN
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Pengendalian sistem informasi manufaktur terbagi atas dua yaitu :
Pengendalian Proses
Pengendalian proses adalah penggunaan komputer
untuk mengendalikan proses fisik yang berlangsung. Pengendalian proses dengan
komputer biasa digunakan untuk mengendalikan proses fisik dalam penyulingan
minyak, pabrik semen, pabrik kimia, dan lain sebagainya. Program pengendalian
proses menggunakan model matematika untuk menganalisa data yang dibangkitkan
oleh proses yang sedang berjalan dan membandingkannya dengan standar yang sudah
ada atau peramalan permintaan.
Sub
proses yang pengolahan data maupun pengendalian prosesnya masing-masing telah
dilakukan secara komputasi, digabungkan/diintegradikan dalam suatu jaringan
kerja (network) yang dipusatkan kesebuah computer pengendali (server) yang
disebut Manager Station. Dengan demikian terjadi proses pertukaran informasi
antar masing-masing sub proses dalam sebuah inisialisasi kondisi tertentu.
Manager Station secara otomatis akan mengolah seluruh data input, serta
menghasilkan output berupa perintah perubahan, perbaikan maupun yang lainnya
berkaitan dengan operasional proses.
Pengendalian Mesin
Pengendali mesin adalah penggunaan komputer
untuk mengendalikan gerakan mesin, dikenal juga sebagai Numerical Control.
Pengendali peralatan mesin dalam pabrik merupakan sebuah bentuk aplikasi dari
Numerical Control. Program komputer numerikal kontrol untuk peralatan mesin
mengubah data geometrik dari gambar teknik dan instruksi mesin dari rencana
proses kedalam kode numerik sebagai perintah untuk mengendalikan kerja mesin.
Pengendali mesin dapat melibatkan penggunaan mikrokomputer dengan kemampuan
khusus yang disebut dengan Programable logic controllers (PLCs). Alat ini
mengoperasikan satu atau lebih mesin sesuai dengan petunjuk dari program
Numerical Control.
II.PENGGUNAAN
SUPERMARKET
Semua sumber fisik mengalir melalui sistem
fisik dari supermarket. Arus utama adalah bahan, yaitu barang grosir dan semua
item yang dijual. Arus personel terdiri dari manajer toko, klerk bagian
checkout, klerk bagian stok, dan sebagainya, yang diperkerjakan, bekerja selama
waktu tertentu, dan akhirnya keluar. Hanya ada beberapa mesin yang digunakan
dalam supermarket. Mesin pembaca kode jenis barang pada counter checkout yang
sering kita jumpai. Namun ada juga mesin yang lebih kecil, seperti kalkulator
dan telepon yang ada dalam kantor. Kita bisa memperluas katagori mesin ini
dengan menyebutkan lemari es, kotak (lemari) display, dan tempat penyimpanan
barang yang akan dijual. Arus uang kedalam supermarket diperoleh dari
pelanggan, dan arus keluarnya terutama untuk pembayaran kepada pemasok barang.
Proses
transformasi dalam supermarket meliputi pembukaan kotak barang dagangan dan
penyusunan item (barang) pada rak. Transformasi ini juga meliputi penyiapan
sayur-sayuran dan buah-buahan yang segar untuk dipajangkan, pemtongan daging,
mungkin pembakaran roti kering dan penyiapan item masak. Segala aktivitas yang
membuat produk menjadi siap dan menarik untuk dijual dapat dianggap
transformasi.
Elemen manajemen dalam sistem konsep terdiri
dari manajer toko dan pembantu manajer. Pemroses informasi adalah minikomputer
yang ditempatkan jauh dari area pelanggan (pembeli). Minikomputer tersebut di
hubungkan ke mesin pembaca kode jenis barang ke komputer mainframe yang berada
pada kantor pusat supermarket tersebut, mungkin berada di lain kota.
Minikomputer penyimpanan ini mengontrol mesin pembaca kode jenis barang dan
melengkapinya dengan keterangan harga dari berbagai barang. Ia juga mentransmisikan
data ke kantor pusat, yang akan menentukan item atau barang yang harus dipesan.
Ia juga memberikan statistik penjualan, dan sebagainya. Standart penampilan
dari supermarket dibuat oleh kantor pusatnya, dengan persetujuan dari manajemen
supermarket tersebut.
Manajemen
toko (supermarket) mengontrol sistem fisik dalam beberapa tingkat dengan
melakukan pengamatan. Manajer selalu berada di tempat dan dapat merespon
terhadap situasi tertentu situasi tertentu. Namun demikian, sebagian kontrol
dilakukan oleh minikomputer toko yang selalu memberikan informasi.
Standart memberikan pedoman kepada manajer
berkenaan dengan tingkat penampilan yang akan dicapai. Manajer menggunakan
pengamatan dan pemroses informasinya untuk memonitor penampilan yang sebenarnya,
dan membandingkannya dengan standart. Manajer menerima laporan yang menunjukkan
item mana yang laku keras dan mana yang tidak. Manajer merespon gambaran ini
dengan mengambil tindakan, seperti mengatur jumlah pemesanan, pengalokasian
kembali ke rak, menjalankan strategi obral, dan menambah brosur dan display
untuk promosi. Laporan tersebut dapat juga menunjukkan waktu selama sehari dan
hari selama seminggu, mengenai kapan dicapai penjualan tertinggi dan yang
terendah. Informasi ini berguna untuk memperkerjakan dan menjadwal kerja
karyawan dalam memberikan tingkat pelayanan yang dibutuhkan untuk para pembeli.
Manajer menggunakan informasi dari pemroses informasi, ditambah dengan
standart, sebagai dasar untuk membuat perubahan dalam sistem fisik, sehingga supermarket
seterusnya akan berjalan untuk mencapai tujuannya.
Industry barang keperluan rumah tangga.
Contoh
perusahaan manufaktur ini banyak sekali jenisnya, ada yang bersekala kecil
nampun pulsa ada yang berskala besar. Misalnya industry pembuatan piring, gelas
sendok dan sebagainya. Kemudian ada insdustiri mebel atau furniture dan
keperluan interior klainya.
III.KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
KELEBIHAN SISTEM
INFORMASI MANUFAKTUR DI DALAM PERUSAHAAN
Kelebihan digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
Kelebihan digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
Hasil produksi
perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
manufaktur
menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
Perusahaan lebih
cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
Arsip lebih
terstruktur karena menggunakan sistem database
Sistem informasi
manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat,
tepat dan
berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
KEKURANGAN SISTEM
INFORMASI MANUFAKTUR DI DALAM PERUSAHAAN
Kekurangan
digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut :
Kegagalan dalam
mengaplikasikan sistem MRP biasanya disebabkan oleh ;
Kurangnya
komitmen top manajemen
Kesalahan
memandang MRP hanyalah software yang hanya butuh digunakan secara tepat,
Integrasi MRP JIT
yang tidak tepat
Membutuhkan
pengoperasian yang akurat
Terlalu kaku